TAGANA tidak akan pernah lupa dengan tugasnya sebagai satuan tugas khusus dalam penanggulangan bencana, walupun siang ataupun malam tidak pernah ada beda dalam membantu sesama dengan tujuan mengabdi kepada bangsa dan negara yang berlandaskan PANCASILA. Majulah terus saudara-saudaraku dan kobarkan api semangatmu.......!!!
Rabu, 03 November 2010
Jarak Aman Merapi Digeser Menjadi 15 Km
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Surono mengatakan jarak aman dari Gunung Merapi digeser dari 10 kilometer menjadi 15 kilometer, menyusul letusan gunung teraktif itu selama satu jam tanpa berhenti.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menggeser jarak aman dari Gunung Merapi sejauh 15 km agar bisa meminimalkan korban," kata Surono di Yogyakarta, Rabu.
Gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut mulai pukul 14.27 WIB hingga 16.09 WIB mengeluarkan awan panas tanpa henti. " Hal ini belum pernah terjadi luncuran awan panas selama satu jam tanpa henti," katanya.
Akibat letusan awan panas yang terus menerus selama satu jam itu, warga yang sebelumnya berada di tempat aman mengungsi ke tempat yang lebih jauh.
Seismograf di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta, Rabu, mencatat awan panas dari Gunung Merapi meluncur selama satu jam 15 menit tanpa henti yang merupakan awan panas dengan durasi terlama yang pernah terjadi saat erupsi Merapi.
Berdasarkan catatan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, awan panas tersebut mulai terjadi sekitar pukul 14.37 WIB dan hingga berita diturunkan, seismograf di BPPTK masih terus merekam luncuran awan panas dan seluruh rekaman menunjukkan "over scale".
Sebelum muncul awan panas dengan durasi cukup lama tersebut, aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan sejak pukul 00.00-12.00 WIB yaitu terjadi 38 kali luncuran awan panas.
Sejak pukul 11.12 WIB, luncuran awan panas semakin sering terjadi dengan jarak antar awan panas cukup rapat.
Seluruh petugas di pos pengamatan Gunung Merapi telah diminta meninggalkan lokasi pengamatan agar terhindar dari bahaya awan panas Merapi.
Petugas di lapangan dan juga di BPPTK yang memantau Gunung Merapi menggunakan kamera CCTV yang ditempatkan di Pos Plawangan belum dapat memastikan arah luncuran awan panas karena kondisi cuaca berkabut, hujan dan angin cukup kencang.
Kepala BPPTK Yogyakarta Subandriyo mengatakan bahwa durasi awan panas tersebut lebih lama dibanding awan panas yang keluar saat erupsi eksplosif Merapi pada 26 Oktober yaitu selama 33 menit tanpa henti.
Masyarakat tetap diminta untuk berada di luar radius 10 kilometer (km) dari puncak Gunung Merapi dan tidak beraktivitas di badan-badan sungai yang memiliki hulu di Merapi.
Sumber: Antara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar